Subscribe:

Ads 468x60px

Pages

Sabtu, 16 April 2011

JATHILAN DAN REOG


Jathilan adalah salah satu jenis tarian rakyat yang bila ditelusur latar belakang sejarahnya termasuk tarian yang paling tua di Jawa. Tari yang selalu dilengkapi dengan property berupa kuda kepang ini lazimnya dipertunjukkan sampai klimaknya, yaitu keadaan tidak sadar diri pada salah seorang penarinya.
Penari jathilan dahulu hanya berjumlah 2 orang, tetapi sekarang bisa dilakukan oleh lebih banyak orang lagi dalam formasi yang berpasangan. Tarian jathilan menggambarkan peperangan dengan naik kuda dan bersenjatakan pedang. Selain penari berkuda, ada juga penari yang tidak berkuda tetapi memakai topeng. Di antaranya adalah penthul, bejer, cepet, gendruwo dan barongan.
Reog dan jathilan kini fungsinya hanya sebagai tontonan/hiburan, ini agak berbeda dengan fungsi reog pada jaman dahulu yang selain untuk tontonan juga berfungsi sebagai pengawal yang memeriahkan iring-iringan temanten atau anak yang dikhitan serta untuk kepentingan pelepas nadzar atau midhang kepasar.

Perbedaan antara jathilan dan reog antara lain adalah pertama, dalam permainan jathilan penari kadang-kadang bisa mencapai trance, sedangkan pada reog penari tidak bisa mengalami hal ini, pada jathilan selama permainan berlangsung digunakan tempat/arena yang tetap. Pada reog selain permainannya tidak menggunakan arena atau tempat yang tetap, juga sering diadakan untuk mengiringi suatu perjalanan ataupun upacara.
Mengenai kapan dan dimana lahirnya dua jenis kesenian ini orang tidak tahu. Para pemain jathilan dan reog hanya mewarisi kesenian tersebut dari nenek moyang mereka. Orang-orang umumnya menyatakan bahwa jathilan dan reog sudah ada sejak dulu kala.
Pendukung permainan ini tidak tentu jumlahnya tergantung pada banyak sedikitnya anggota. Meskipun demikian, biasanya pendukung tersebut sekitar 35 orang dan terdiri dari laki-laki dengan perincian: penari 20 orang; penabuh instrumen 10 orang; 4 orang penjaga keamanan/pembantu umum untuk kalau ada pemain yang mengalami trance; dan 1 orang sebagai koordinator pertunjukan (pawang).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar